DEFINISI
- Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang disebabkan oleh pekerjaan.
Perlunya Menjalankan Program Keselamatan Kerja
- Mencegah kerugian fisik dan finansial yang bisa diderita karyawan.
- Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan.
- Menghemat biaya premi asuransi.
- Menghindari tuntutan hukum.
Fokus Program Keselamatan Kerja
Program
keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek:
1. Perilaku
Kerja:
- Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja
- Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah
- Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program keselamatan kerja
2. Kondisi
Kerja:
- Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman
- Pencegahan Cedera dan Penyakit yang Terkait dengan Pekerjaan
- Menyadarkan para karyawan mengenai bahaya-bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.
- Memasang alat-alat kontrol produksi.
- Menyusun prosedur-prosedur kerja yang aman.
- Mendorong penggunaan alat-alat pengaman/pelindung yang layak.
Beberapa Teknik dalam Program Keselamatan
dan Kesehatan
1. Analisis
Bahaya Pekerjaan
- Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas dan bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut.
- Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.
2. Ergonomika
- Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya.
- Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
- Stres adalah reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan padanya.
- Stres mempengaruhi orang-orang dengan cara yang berbeda-beda dan dengan demikian merupakan kondisi yang sangat bergantung pada individu.
- Peristiwa-peristiwa tertentu bisa membuat seseorang mengalami stres yang sangat tinggi tapi tidak bagi orang yang lain.
- Pengaruh stres tidaklah selalu negatif. Stres ringan dalam kenyataannya meningkatkan produktivitas dan bisa sangat membantu dalam mengembangkan ide-ide kreatif.
Faktor Penyebab Stres
- Faktor-Faktor Organisasional:
- Budaya Perusahaan
- Pekerjaan Itu Sendiri
- Kondisi Kerja
- Faktor-Faktor Pribadi:
- Keluarga
- Masalah Finansial
- Lingkungan Umum
Akibat Potensial Stres
- Meskipun setiap orang hidup dalam jumlah stres tertentu, jika stres tersebut cukup parah dan berlangsung cukup lama, stres itu bisa membahayakan.
- Stres bisa menyebabkan absensi berlebihan, penggunaan alkohol atau obat-obatan lainnya secara berlebihan, kinerja yang buruk, atau bahkan kesehatan yang begitu buruk.
- Stres parah yang berkepanjangan berhubungan dengan penyakit-penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, depresi, gangguan sistem kekebalan, alkoholisme, dan kecanduan obat; ditambah sakit kepala harian, nyeri punggung, makan berlebihan, dan penyakit-penyakit mengganggu lainnya yang dimunculkan tubuh sebagai reaksinya.
Mengelola Stres
- Olah raga
- Mengikuti kebiasaan diet yang sehat
- Tahu kapan berhenti sejenak (Relaksasi)
- Menempatkan situasi yang penuh stres dalam perspektif yang berbeda
- Menemukan seseorang yang mau mendengar
- Membangun keteraturan dalam hidup
- Kenali keterbatasan diri
- Bersikap toleran
- Mencari waktu luang di luar pekerjaan
Evaluasi Program Keselamatan &
Kesehatan
Keberhasilan
sebuah program keselamatan dan kesehatan bisa dilihat dari beberapa indikator
berikut ini:
- Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan, baik secara kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun kualitatif (berat- ringannya cedera/penyakit).
- Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan pekerjaan.
Referensi
Mondy, R.W.,
2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.