Apa yang dimaksud dengan
Perencanaan SDM?
•
Perencanaan SDM adalah proses
sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan penawaran (supply)
SDM di masa depan.
•
Tujuan perencanaan SDM adalah menentukan jumlah SDM
beserta karakteristiknya masing-masing (usia, pendidikan, keahlian,
sifat, dsb.) yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan stratejik,
operasional, dan fungsionalnya
Perencanaan SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia (human resource
planning) adalah proses sistematis untuk mencocokkan pasokan
karyawan internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan jabatan yang
diperkirakan muncul dalam organisasi sepanjang periode waktu tertentu (Mondy
2008).
Perencanaan sumber daya manusia memiliki dua komponen:
•
Peramalan
kebutuhan (requirement forecast)
•
Peramalan
ketersediaan (availability forecast)
Peramalan Kebutuhan
• Peramalan kebutuhan (requirement forecast)
adalah aktivitas penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi karyawan yang akan
dibutuhkan organisasi di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya.
•
Peramalan tersebut mencerminkan berbagai faktor,
seperti perencanaan produksi dan perubahan produktivitas.
• Peramalan kebutuhan akan menentukan besarnya permintaan
akan SDM (the demand for human resources
3 PENYEBAB
PERMINTAAN SDM
Faktor Eksternal
•
Ekonomi
•
Sosial-politik-hukum
•
Teknologi
•
Pesaing
Faktor Organisasional
•
Rencana stratejik
•
Anggaran
•
Ramalan penjualan dan produksi
•
Perusahaan baru
•
Desain organisasi dan jabatan
Faktor Angkatan Kerja
•
Pensiun
•
Pengunduran diri
•
Pemberhentian
•
Kematian
•
Kemangkiran
Metode Peramalan Kebutuhan SDM
•
Zero-Base Forecasting: menggunakan
tingkat kekaryawanan organisasi saat ini sebagai titik awal untuk menentukan
kebutuhan penyediaan staf (staffing) di masa depan.
•
Bottom-Up Approach: setiap level
yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang terendah, meramalkan
kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat mengenai karyawan
yang dibutuhkan.
•
Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah
Karyawan yang Dibutuhkan: Salah satu prediktor tingkat kekaryawanan yang paling
berguna adalah volume penjualan. Ada hubungan positif antara permintaan produk
dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan.
•
Model Simulasi: teknik peramalan
dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata menggunakan model matematis.
Peramalan Ketersediaan
•
Peramalan ketersediaan (availability forecast) adalah
aktivitas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan, dan dari mana sumbernya.
•
Dalam rangka meramalkan ketersediaan (penawaran
SDM), manajer sumber daya manusia mengamati sumber-sumber internal (para
karyawan yang dipekerjakan saat ini) dan sumber-sumber eksternal (pasar tenaga
kerja).
Penawaran SDM
•
Estimasi Penawaran Internal
–
Audit SDM
–
Rencana suksesi
–
Bagan penggantian
•
Estimasi Penawaran Eksternal
–
Kebutuhan eksternal
–
Analisis pasar tenaga kerja
Sikap
masyarakat
Demografi
Penggunaan Basis Data SDM
•
Banyak karyawan yang dibutuhkan untuk posisi-posisi
masa depan di suatu perusahaan mungkin sudah bekerja di perusahaan itu sendiri.
Jika perusahaan tersebut kecil, manajemen mungkin mengenali seluruh karyawan
dengan cukup baik guna mencocokkan keterampilan dan aspirasi mereka dengan
kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
•
Namun, seiring bertumbuhnya perusahaan, proses
pencocokkan menjadi semakin sulit. Basis data digunakan oleh
organisasi-organisasi yang menganggap serius permasalahan sumber daya manusia
dalam mencocokkan orang-orang dengan posisi-posisi.
•
Kemajuan teknologi telah menciptakan cara-cara
mengelola dan menganalisis informasi. Basis data saat ini mencakup informasi
mengenai seluruh karyawan manajerial dan non-manajerial.
•
Sebelum dirasa perlu mencari sumber eksternal,
perusahaan dapat menggunakan basis data tersebut untuk meneliti dalam
perusahaan itu sendiri guna melihat keberadaan para karyawan dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.
•
Tren yang meningkat adalah perusahaan secara otomatis
memberitahukan adanya posisi-posisi baru kepada para karyawan yang memenuhi
syarat.
Informasi dalam Basis Data SDM
•
Riwayat dan pengalaman kerja
•
Keterampilan dan pengetahuan khusus
•
Lisensi atau sertfikat yang dimiliki
•
Pelatihan yang telah diselesaikan dalam organisasi
•
Latar belakang pendidikan
•
Hasil penilaian kinerja terdahulu
•
Penilaian atas kekuatan dan kelemahan
•
Kebutuhan pengembangan
•
Potensi promosi saat ini, dan dengan pengembangan
lebih lanjut
•
Kinerja jabatan saat ini
•
Bidang spesialisasi
•
Preferensi jabatan
•
Preferensi geografis
•
Sasaran dan aspirasi karir
•
Perkiraan tanggal pensiun
•
Riwayat pribadi, termasuk penilaian psikologis
Alternatif Tindakan jika
Diramalkan Defisit (Kekurangan) Karyawan
•
Rekrutmen Kreatif:
Pendekatan-pendekatan baru untuk merekrut. Organisasi mungkin harus merekrut di
wilayah-wilayah geografis yang berbeda dibandingkan pada masa lalu, menggali
metode-metode baru, dan mencari tipe-tipe kandidat yang berbeda.
•
Insentif Kompensasi: Karena
persaingan yang ketat dalam mendapatkan karyawan pada situasi permintaan
tinggi, perusahaan harus mengandalkan insentif kompensasi.
•
Program Pelatihan: Program-program
pelatihan khusus diperlukan untuk mempersiapkan orang-orang yang sebelumnya
belum mampu bekerja agar dapat mengisi posisi-posisi dalam perusahaan.
•
Standar Seleksi yang Berbeda: Memperendah
standar-standar kekaryawanan agar cukup banyak orang tersedia untuk mengisi
jabatan-jabatan. .
Alternatif Tindakan jika
Diramalkan Surplus (Kelebihan) Karyawan
•
Penarikan Terbatas: Mengurangi
angkatan kerja dengan tidak mengganti para karyawan yang keluar.
•
Pengurangan Jam Kerja:
Perusahaan juga bisa menanggapi berkurangnya kebutuhan beban kerja dengan
mengurangi jumlah total waktu kerja.
•
Pensiun Dini: Mendorong
karyawan untuk pensiun lebih awal dengan total paket uang pensiun yang cukup
menarik.
•
Perampingan (downsizing): juga
dikenal sebagai restrukturisasi dan rightsizing, pada dasarnya
adalah kebalikan dari pertumbuhan perusahaan dan menyarankan perubahan sekali
waktu dalam organisasi dan jumlah karyawan yang dipekerjakan. Biasanya, baik
struktur organisasi maupun jumlah karyawan dalam organisasi tersebut
menyusut.
Referensi
• Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
•
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human
Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson
South-Western.
•
Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human
Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston:
McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar