Definisi Orientasi
•
Orientasi adalah upaya
pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka
informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Mondy 2008).
•
Orientasi bertujuan membantu para
karyawan baru menyesuaikan diri dengan memperkenalkan mereka pada:
–
Peran mereka masing-masing
–
Organisasi dan kebijakannya
–
Rekan-rekan kerja mereka
Format dan
Kegunaan Dasar Orientasi (Mondy 2008)
•
Format orientasi bersifat unik untuk setiap
perusahaan. Namun beberapa kegunaan dasar diuraikan sebagai berikut:
–
Situasi kerja. Karyawan baru
perlu mengetahui bagaimana jabatannya diselaraskan ke dalam struktur organisasi
dan tujuan-tujuan perusahaan.
–
Kebijakan dan Aturan Perusahaan.
Para karyawan harus memahami kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan yang terkait
dengan jabatannya masing-masing.
–
Kompensasi. Para karyawan
memiliki minat khusus dalam memperoleh informasi mengenai sistem imbalan.
Format dan
Kegunaan Dasar Orientasi
• Budaya
Perusahaan. Budaya perusahaan mencerminkan panduan perilaku bagi
para karyawan yang meliputi segala sesuatu mulai dari cara berpakaian hingga
cara berbicara.
• Keanggotaan
Tim. Kemampuan dan kemauan seorang karyawan baru untuk
bekerja dan berkontribusi dalam tim perlu diperkuat.
• Pengembangan
Karyawan. Para karyawan
perlu disadarkan akan pentingnya kemampuan untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang terus-menerus berubah.
• Sosialisasi.
Untuk mengurangi kecemasan yang mungkin dialami para karyawan baru, perusahaan
harus mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan mereka ke dalam
organisasi informal.
Topik-Topik
Orientasi
•
Isu-Isu Organisasional
–
Sejarah
–
Organisasai
–
Nama dan jabatan para eksekutif utama
–
Jabatan dan departemen karyawan
–
Denah fasilitas fisik
–
Masa percobaan
–
Produk atau jasa yang dihasilkan
–
Tinjauan proses produksi
–
Kebijakan dan peraturan perusahaan
–
Peraturan kedisiplinan
–
Buku saku karyawan
–
Prosedur dan penegakan keselamatan
•
Hak-Hak Karyawan
–
Skala bayaran dan waktu bayaran
–
Cuti dan libur
–
Waktu istirahat
–
Tunjangan pelatihan dan pendidikan
–
Konseling
–
Tunjangan asuransi
–
Program pensiun
–
Layanan-layanan organisasi bagi karyawan
–
Program rehabilitasi
•
Perkenalan
–
Dengan atasan
–
Dengan rekan-rekan kerja
–
Dengan pelatih
–
Dengan penasihat karyawan
•
Jabatan
–
Lokasi
–
Tugas-tugas
–
Persyaratan keselamatan
–
Tinjauan jabatan
–
Tujuan
–
Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya
Manfaat
Program Orientasi (Werther & Davis 1996)
•
Mengurangi kecemasan karyawan
•
Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
•
Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis
mengenai pekerjaannya
•
Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan
yang kurang mendukung
•
Karyawan baru menjadi lebih mandiri
•
Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
•
Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk
mengundurkan diri dari pekerjaan
Penempatan
Karyawan
•
Penempatan (placement) adalah
penugasan (assignment) atau penugasan kembali (reassignment)
seorang karyawan pada sebuah jabatan baru.
•
Sebagian besar keputusan penempatan diambil
oleh manajer lini, dalam hal ini atasan langsung karyawan yang
bersangkutan.
•
Peran departemen SDM adalah memberi
saran kepada manajer lini mengenai kebijakan perusahaan dan memberikan
konseling kepada para karyawan.
Jenis-Jenis
Penempatan
•
Promosi: Karyawan dipindahkan ke posisi
lain yang lebih tinggi, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya. Ada dua jenis promosi:
–
Berdasarkan prestasi
–
Berdasarkan senioritas
•
Transfer: Karyawan dipindahkan ke posisi
lain yang setara, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya.
•
Demosi: Karyawan dipindahkan ke posisi
lain yang lebih rendah, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya.
Kaitan
Penempatan dengan Orientasi
•
Meskipun dalam promosi, transfer, maupun demosi yang
ditempatkan adalah para karyawan yang telah bekerja di perusahaan (bukan
karyawan baru), namun mereka tetap perlu menjalani orientasi terkait dengan
jabatannya yang baru.
•
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah memahami
dengan baik mengenai aspek-aspek umum perusahaan, seperti strategi, kompensasi,
peraturan, dan sebagainya. Namun mereka sedikit banyak pasti mengalami
kecemasan terkait masalah interpersonal dan hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan barunya.
Kecemasan
Karyawan yang Mengalami Perpindahan Posisi
-
Apakah saya mampu melaksanakan pekerjaan baru dengan
baik?
-
Apakah saya akan diterima dengan baik di unit kerja
yang baru?
Referensi
•
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
•
Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human
Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston:
McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar